Kamis, 23 Juni 2011

Sumber Daya Alam


A. Klasifikasi Sumber Daya Alam
Dibawah ini Anda akan membahas tentang klasifikasi SDA, sebelum membahas tentang klasifikasi SDA sebaiknya Anda mengatahui definisi dari SDA terlebih dahulu. Menurut Slamet Riyadi (Darmodjo, 1991/1992) mendefinisikan Sumber Daya Alam sebagai segala isi yang terkandung dalam biosfer, sebagai sumber energi yang potensial, baik yang tersembunyi di dalam litosfer (tanah), hidrosfer (air) maupun atmosfer (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia secara langsung maupun tidak langsung. Herman Haeruman Js (Kaligis, 1986) menyatakan bahwa: Sumber Daya Alam adalah sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alami misalnya tanah, air dan perairan, biodata, udara dan ruang, mineral, bentang alam (landscape), panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut dan arus laut. Jadi sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling manusia yang bukan dibuat manusia, dan yang terdapat di permukaan bumi, baik itu berada di dalam tanah, laut ataupun air dan di udara, yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia maupun organisme lain secara langsung maupun tidak langsung.
Cara untuk mengklasifikasikan SDA tergantung kepada tujuan klasifikasinya. SDA dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan disajikan beberapa penggolongan SDA berdasarkan pada sifat, potensi dan jenisnya (Pratiwi dkk, 2000).
1. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a.       Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), misalnya : Hewan, tumbuhan, mikroba, air dan tanah. Disebut terbarukan karena sendiri sering terjadi perbedaan –perbedaan dalam dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
b.      Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable), misalnya: minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
c.       Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya udara, matahari, energy pasang surut, energi laut dan air dalam siklus hidrologi.
2. Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
a.       Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, kaca, dan rosela.
b.      Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai sumber energi. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut air laut, dan kincir angin. Contoh SDA yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber enegri (air terjun )
c.       Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
3. Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
a.       Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b.      Sumber daya alam hayati (biotik); disebut juga sumber daya alam yang berupa mahkluk hidup. Misalnya : hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
B. Aneka Ragam Sumber Daya Alam dan Pemanfaatannya
Setelah Anda mempelajari klasifikasi SDA, Anda akan mengenal adanya aneka ragam SDA yang dapat dimanfaatkan.
1.       Sumber pangan, sandang, papan dan obat-obatan
Pada uraian dibawah ini umbian, berbagai jenis biji – bijian dan sebagainya. Sedangkan untuk sumber obat – obatan antara lain jahe, lempuyang, pasak bumi, laos, dan sebagainya. Coba Anda cari contoh lainnya untuk SDA yang dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan dan obat-obatan!
2.       Sumber Energi
Energi dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya untuk memasak, menjemur pakaian, penerangan dan sebagainya. Energi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari berasal dari sumber energi. Sumber energi merupakan SDA yang dapat dimanfaatkan energinya, antara lain:
a.       Yang berasal dari tanah contohnya minyak bumi, gas bumi, batu bara;
b.      Yang berasal dari udara contohnya matahari, angin;
c.       Air dapat dipakai sebagai pembangkit tenaga listrik;
d.      Yang berasal dari biomas misalnya kayu, ranting, zat-zat pati, gula dangetah-getahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan;

3.       Sumber Devisa Negara
Seyogyanya Anda banyak mengetahui pemanfaatan SDA yang dapat dijadikan sebagai sumber devisa Negara. Coba anda amati hasil – hasil SDA! Apa yang dapat dihasilkan dari SDA untuk sumber devisa negara? Tidak sedikit devisa negara dapat diperoleh dari pemanfaatan sumber daya alam. Misalnya yang berasal dari :
a.       Sumber daya alam biotik seperti hasil-hasil perkebunan (teh, karet dan lain-lain), kehutanan (kayu, rotan, damar dan lain-lain);
b.      Sumber daya alam tanah seperti minyak bumi, gas bumi, batu bara, besi dan mineral lainnya, dan
c.       Sumber daya alam laut (air) misanya udang, beraneka ragam ikan, rumput laut dan lain-lain.
4. Sebagai Sumber Plasma Nutfah
Anda pasti mengetahui ada beberapa tumbuhan atau hewan yang dahulu tidak dimanfaatkan, tetapi sekarang dapat dimanfaatkan atau dibudidayakan, salah satunya buah pace (mengkudu). Dihutan atau dilingkungan kita masih terdapat tumbuhan dan hewan yang belum dibudidayakan. Nilai biologis yang penting adalah hutan sebagai gudang plasma nutfah. Plasma nutfah adalah sifat - sifat unggul yang diwariskan secara turun temurun. Dahulu ada beberapa tanaman yang masih belum memiliki peranan yang sangat penting, tapi pada saat ini diketahui memiliki manfaat yang bisa digunakan oleh manusia, contohnya buah pace (mengkudu) yang semula tidak dimanfaatkan sekarang memiliki khasiat meningkatkan kebugaran tubuh, mencegah dan mengobati penyakit tekanan darah tinggi, tanaman mamba (Azadirakhta indica) dahulu tanaman ini hanya merupakan tanaman pagar tetapi saat ini diketahui mengandung zat azadirakhtin yang memiliki peranan sebagai anti hama dan anti bakteri.
Adapula jenis gangga yang memiliki kandungan protein tinggi, yang digunakan sebagai sumber makanan masa depan misalnya Chlorella. (Syamsuri, 2002). Sumber daya alam merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu ekosistem, yaitu lingkungan tempat berlangsungnya hubungan timbal balik makhluk hidup dan faktor-faktor alam, antara makhluk hidup satu dengan yang lain dan antara faktor alam satu dengan yang lain. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya alam pada haikikatnya berarti melakukan perubahan-perubahan di dalam ekosistem alami yang telah atau belum diubah oleh tindakan manusia. Di dalam kesatuan ekosistem kedudukan manusia adalah sebagai bagian dari unsur-unsur lain yang tak mungkin terpisahkan. Oleh karena itu seperti halnya dengan organisme lainnya, kelangsungan hidup manusia tergantung pula pada kelestarian ekosistemnya. Untuk menjaga terjaminnya kelestarian ekositem, faktor manusia adalah sangat dominan. manusia harus dapat menjaga keserasian hubungan timbal balik antara manusai dengan lingkungannya, sehingga keseimbangan ekosistem tidak terganggu. Pengaruh manusia terhadap pemanfaatan sumber daya alam dapat mengakibatkan tiga kemungkinan kualitas sumber daya alam, yaitu merusak, tetap lestari, dan memperbaiki (Kaligis, 1986).
Demikianlah pengklasifikasian SDA berdasarkan pada berbagai kepentingan. Apabila anda membaca dimedia masa mungkin anda menemukan cara pengklasifikasian yang lain. Berikut ini akan dibahas tentang SDA yang tak dapat diperbaharui, SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tidak akan habis.
1. SDA yang Tak Dapat Diperbaharui
SDA yang tak dapat diperbaharui di bumi ini jumlahnya terbatas; logam, mineral, minyak bumi dan batu bara merupakan contoh Sumber Daya Alam yang tak dapat diperbaharui atau tak terpulihkan. Jika diambil terus menerus sumber daya alam tersebut akan habis. Apa yang terjadi jika semua minyak bumi di sedot habis, sementara sumber energi lain belum mencukupi?
Bagaimana dengan generasi yang akan datang, yang juga berhak atas tersedianya sumber energi tadi? Agar generasi yang akan datang tidak kehilangan haknya, kita perlu melakukan konservasi SDA. Konservasi artinya memelihara dan mengelola. Misalnya dengan melakukan penghematan bahan, pendaurulangan (recycle), penggunaulangan (reuse), dan perawatan (repair).
a.       Pendaurulangan (recycle), Pendaurulangan yaitu dimana sampah yang dapat diuraikan dapat dimanfaatkan kembali setelah melalui daur ulang (recycle). Contoh: Sampah dan daun-daun dapat dijadikan kompos untuk pupuk tanaman.
b.      Penggunaulangan (reuse), Penggunaulangan yaitu sampah yang tidak dapat diuraikan akan tetap sebagai sampah jika dibiarkan di lingkungan. Kita dapat menggunakan kembali sampah tersebut melalui penggunaulangan. Misalnya: kaleng bekas kue dapat digunakan lagi untuk wadah makanan atau botol bekas dapat digunakan lagi untuk menyimpan minum dan sebagainya. Pemanfaatan ulang mempunyai keuntungan sebagi berikut:
a.       Mengurangi sampah agar tidak semakin mengotori lingkungan
b.      Menghemat SDA
c.       Menghemat pengeluaran
d.      Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian lingkungan.
c.       Perawatan (repair), Perawatan yang biasa kita lakukan agar barang dapat bertahan lama, contohnya adalah:
1)      Membersihkan sumbu kompor secara berkala.
2)      Merawat mesin jahit, komputer dan peralatan lain.
d.      Penghematan (reduce), Penghematan menggunakan barang-barang yang sudah ada/barang bekas misalnya botol bekas selai dapat digunakan lagi untuk menyimpan gula dan sebagainya. Jadi tidak perlu membeli wadah baru. Alasannya:
a) Dapat menghemat SDA, terutama SDA tak terpulihkan.
b) Mengurangi sampah, sehingga mencegah pencemaran.
2. Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui
Anda tentu mengetahui alasan mengapa tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme merupakan SDA yang dapat diperbarui. Karena tumbuhan, hewan dan mikroorganisme dapat berkembang biak. Kita dapat menanam tumbuhan atau memelihara hewan kemudian mengembangbiakkannya. SDA tersebut dapat dipanen, dimanfaatkan dan diperbaharui. Sebenarnya memulihkannya adalah alam melalui daur hidrologi. Alam menyediakan energy untuk menguapkan air laut, menghembus awan hingga jatuh menjadi air hujan, meresap ke tanah, dan muncul lagi sebagai mata air. Agar proses pemulihannya berlangsung baik, maka semua lintasan daur air tersebut harus kita jaga kelestariannya. Misalnya hutan harus ada. Pencemaran sungai dikurangi dan penggunaan air harus dihemat.
Meskipun tumbuhan, hewan dan mikroorganisme (SDA Hayati = SDAH) dapat diperbaharui, tetapi dalam pemanfaatannya harus diikuti dengan pemeliharaan dan pelestariaannya. Apabila tumbuhan di panen atau air termasuk SDA terpulihkan, meskipun yang dimanfaatkan terus menerus tetapi tidak dirawat maka SDAH tersebut juga akan terancam (Syamsuri; 2002)
Air yang merupakan SDA terpulihkan juga harus digunakan secara bijaksana.
a.       Air elestariannya, bahkan kemungkinan akhirnya akan punah.
b.      Sumber Daya Tumbuhan, Hewan dan Mikroba
3. Sumber Daya Alam yang Tidak Habis
a.       Tak dapat Diubah Yaitu sumber daya alam yang tidak akan habis, tetapi tidak dapat banyak di ubah oleh kegiatan manusia, misalnya: Tenaga Atom, tenaga angin, tenaga pasang surut.
b.      Bisa salah guna Yaitu SDA yang tak akan habis, tetapi jika salah cara pemanfaatannya, maka kualits dari SDA akan menurun bahkan rusak. Misalnya; udara, air dan pemandangan alam. Udara sebagai Sumber Daya Alam Bumi dikelilingi oleh lapisan udara yang tebal. Lapisan udara ini di sebut atmosfer.

LINGKUNGAN HIDUP
Kita telah menyadari bahwa manusia bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan. Coba amati lingkungan disekitar Anda! Disekitar lingkungan  terdapat faktor abiotik (tanah , air, udara, suhu) dan faktor biotik (tumbuhan dan hewan termasuk manusia). Komponen biotik maupun abiotik dalam lingkungan dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh manusia. Definisi lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Untuk dapat memahami pengertian “Lingkungan Hidup”, maka pikirkanlah segala sesuatu yang ada di sekitar kita dan mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan hidup suatu organisme. Ternyata lingkungan hidup terdiri dari lingkungan biotik (makhluk-makhluk hidup) dan lingkungan abiotik (benda-benda bersifat mati). Dalam kondisi alam, lingkungan dengan segala keragaman interaksi yang ada mampu untuk menyeimbangkan keadaannya namun keseimbangan dapat terganggu atau berubah karena pengaruh aktivitas manusia terhadap lingkungan seperti peningkatan eksploitasi sumber daya alam akan meningkatkan tekanan terhadap lingkungan, yaitu timbulnya zat-zat sampah yang mengakibatkan terjadinya pencemaran atau polusi terhadap lingkungan.
A. Keseimbangan Lingkungan
Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung, karena dalam suatu ekosistem senantiasa terjadi berbagai dinamika kehidupan seperti rantai makanan, jaring makanan, daur materi, aliran energi, piramida makanan dan lain-lain. Semua dinamika tersebut memungkinkan proses kehidupan terus berlangsung dan berkesinambungan. Dinamika dapat menunjukkan bahwa antara komponen ekosistem selalu terjadi interaksi. Pada hakikatnya komponen- komponen yang ada terlibat dalam aksi reaksi dan berperan sesuai keseimbangan pemindahan energi (aliran energi) dan siklus biogeokimia dapat berlangsung dalam ekosistem yang terpadu. (Pratiwi; 2000).
Akibat adanya interaksi yang saling membutuhkan maka tidak akan ada satupun komponen biotik yang populasinya bertambah terlalu cepat, sedangkan yang lainnya berkurang. Hal ini sangat memungkinkan karena pada hakikatnya setiap komponen akan menjadi pendukung, sekaligus pengontrol pertumbuhan populasi komponen biotik maupun abiotik lainnya.
Lingkungan yang seimbang memiliki daya lenting dan daya dukung yang tinggi. Keseimbangan lingkungan ditentukan oleh seimbangnya yang masuk dan energi yang digunakan, seimbangnya antara bahan makanan yang terbentuk dengan yang digunakan, seimbangnya antara factor-faktor abiotik dan biotik. Daya lenting yaitu daya untuk pulih kembali ke keadaan seimbang. Sedangkan daya dukung yaitu kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar didalamnya.
Keseimbangan lingkungan merupakan keseimbangan yang dinamis, yaitu keseimbangan yang dapat mengalami perubahan. Keseimbangan lingkungan berubah karena perubahan-perubahan lingkungan. (Yekti; 2000)
B. Perubahan Lingkungan
Perubahan-Perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan karena sebagain dari komponen lingkungan menjadi berkurang fungsinya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan manusia dan dapat pula karena faktor alami. Dampak dari lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. perubahannya belum tentu sama, Namun akhirnya manusia juga yang harus menanggung serta mengatasinya.
1. Perubahan Lingkungan karena Campur Tangan Manusia
2. Perubahan Lingkungan karena Faktor Alam
C. Pencemaran Lingkungan
Penyebab timbulnya pencemaran terhadap lingkungan adalah pertumbuhan penduduk dunia yang pesat dan perkembangan teknologi. Sejalan dengan peningkatan kebutuhan hidup serta perubahan tingkah laku manusia, maka peningkatan eksploitasi terhadap SDA meningkatkan tekanan terhadap lingkungan. Peningkatan tekanan terhadap lingkungan antara lain:
1.       Makin meningkatnya kerusakan makin menjurus ke arah rusaknya keseimbangan ekosistem.
2.       Timbulnya zat-zat sampah dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran atau polusi terhadap lingkungan.

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut pulutan. Syarat-syarat suatu zat tersebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak. Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
a.       Kadarnya melebihi batas normal
b.      Berada pada waktu yang tidak tepat
c.       Berada pada batas yang tidak semestinya
d.      Kadarnya melebihi batas normal.
Polutan mempunyai sifat yaitu:
a.       Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
b.      Merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bilakonsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
Pencemaran lingkungan dapat dibedakan berdasarkan tempat terjadinya, macam bahan pencemarnya dan tingkat pencemaran. Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran air, pencemaran udara dan pencemaran tanah.
1. Pencemaran Air
2. Pencemaran Udara
3. Pencemaran Tanah

D. Pengukuran (Parameter) Pencemaran
Indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut.
a.       Parameter Kimia, Parameter kimia meliputi CO2, pH, alkalinitas, fosfor, dan logam-logam berat.
b.      Parameter Biokimia, Parameter biokimia meliputi BOD (Biological Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen dalam air. BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organik. Menurut menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.
c.       Parameter Fisik, Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas.
d.      Parameter Biologi, Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya bakteri coli, virus, bentos dan plankton.

1 komentar: